BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume, massa, dan tinggi )
pada mahluk hidup. Contohnya pertambahan tinggi batang dan daun. Pertumbuhan
ini bersifat irreversible (tidak dapat balik). Sementara itu, perkembangan
merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Dalam
perkembangan terbentuk stuktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan
sempurna. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat di ukur. Proses
perkembangaan dapat dicapai melalaui diferensiasi. Diferensiasi adalah proses
perubahan pada sel, jaringan, dan organ untuk membentuk fungsi dan stuktur
tertentu. Diferensiasi merupakan awal terbentuknya organ-organ seperti akar
batang dan daun.
Ciri makhluk
hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada
tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan
sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan
lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini
disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman
akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis.
Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon
tumbuhan yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan
ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat
tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar
matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman
etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak
air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman
lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya
pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
Kacang
hijau atau (Vigna
radiata) berasal
dari famili pabaceae alias polong-polongan, kacang hijau dan
kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup
tinggi dan merupakan sumber mineral penting seperti kalsium dan
foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh
orang-orang dengan masalah obesitas.
Kacang
hijau termasuk jenis tanaman yang relatif muda termasuk tanaman
yang relatif mudah untuk ditanam tanaman tidak tergantung pada iklim
tertentu dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan
mineral,kelembaban, suhu serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan
baik.
Salah satu
faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan kelembaban.
Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Volume Air dan Kelembaban terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.
I.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana
pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
3. Bagaimanakah perbedaan tanaman
kacang hijau yang diletakan di ruang yang terkena sinar matahari secara
langsung, terkena cahaya melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit
cahayanya?
I.3 Tujuan
Masalah
Makalah
“Pertumbuhan Kacang Hijau” bertujuan untuk :
1.
Mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.
Mengetahui pengaruh kelembapan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3.
Dapat membedakan pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang diletakkan diruang yang terkena sinar matahari secara
langsung, terkena matahari lewat celah dan diruang yang sangat sedikit
cahayanya.
BAB II
POKOK BAHASAN
II.1 Klassifikasi dan Morfologi Pada Tanaman
Kacang Hijau
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60 hari). Tanaman
ini disebut juga mungbean, green gram atau golden
gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini.
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Tanaman
kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau
muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun
dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan
lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa
ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar
tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
II.2 Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap
Pertmbuhan Kacang Hijau
Cahaya
digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya
(ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman
berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya
terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh
lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya.
Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. Pada tanaman yang
berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman
yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi
pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh
intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Perkecambahan
pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan mengalamikelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yangdiletakkan ditempat terang. "al ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yangdipengaruhi oleh cahaya matahari.Tumbuhan
yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannyaakan lambat karena jika auksin dihambat oleh
matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut
cenderung mengikutiarah sinar matahari atau yang disebut dengan Fototropisme. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.
&uksin adalah hormon tumbuhyang banyak ditemukan di sel-sel
meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Hasil Percobaan FW. Went, ahli Fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928
menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Untuk tanaman yang diletakkan di
tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan
tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari.
Dari
pengamatan diatas dapat diketahui bahwa sinar matahari sangat dibutuhkan dalam
berlangsungnya persemaian. Untuk biji dalam reaksi terang daun dan batang
tumbuh dengan subur karena bias melakukan fotosintesis,tumbuhan terang ini akan
memperoleh nutrisi dari melakukan fotosistesissehingga daun dan batangnya
subur, namun batangnya tidak terlalu tinggi karena hormone auksin
terhambat pertumbuhannya.
Berbeda
dengan reaksi gelap, perkecacmccbahcan cyangc tumbuh di reaksi gelap ini tidak
subur, daunnya menguning dan batangnya pucat, karena tidak bias melakukan
fotosintesis sehingga nutrisi hanya berasal dari kotiledon. Maka tak heran jika
pada reaksi gelap ini banyak sekali atau ada yang membusuk dan pertumbuhannya
tidak baik karena kehabisan nutrisi yang terkandung di kotiledon. Namun dalam
reaksi gelap ini batang menjulang tinggi karena aktifitas hormone auksin
ekaligus giberelain yang terkandung dalam kotiledon.
Biji dapat
tumbuh menjadi keecambah karena sama-sama berasal dari nutrisi kotiledon, yang
membedakan untuk pertubuhan selanjutnya adalah reaksi yang berdasarkan
intensitas penyinarannya. Reaksi terang dapat berfotositesis sedang yang gelap
sulit untuk fotosintesis.
Perkecambahan
tumbuh karena mulanya ada air yang masuk ke hilum memalui mikrofil (IMBIBISI) ,
kemudian air merangsang embrio kemudian embrio aktif menghasilkan hormone
giberelin yang berpengaruh pada pemanjangan perkecambahan dan pembelahan.
Sedangkan
untuk mendapatkan nutrisi, enzim giberelin memacu aleuron untuk mensintesis dan
melepaskan enzim yang serupa dengan maltase, amylase dan pemecah protein.
Dengan enzin itu makanutrisi dihasilkan.
II.3 Pengaruh Kelembapan Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Kacang Hijau
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang
hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak
jenuh.
Kandungan
kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang
hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak
kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak
tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau
mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku
(nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal.
Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan
tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga
mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan
berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas
atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan memerlukan air
untuk :
1.
Menentukan laju fotosintesis.
2.
Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3.
Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4.
Sebagai pelarut universal.
5.
Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.
Proses air membantu perkecambahan:
·
Air masuk secara imbibisi
·
Kulit biji menjadi lunak
·
Perkembangan embrio dan endosperma
·
Kulit biji pecah, radical keluar.
II.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam
lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang
mengalami pertumbuhan itu sendiri.
·
Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan,
dan cahaya. Makanan
merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai komponen sel.
Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organic, yaitu:
karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan
magnesium.
Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan,
pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan
untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi
reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang
lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
air yang dapat diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan
dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat
mengurangi auksin, tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman
tertentu. Salah satu hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon
fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan
fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut fotoperiodismenya:
1. Tumbuhan hari pendek, contohnya
aster, krisan, dan dahlia.
2. Tumbuhan hari panjang, contohnya
bayam, kentang, dan gandum
3. Tumbuhan hari netral, contohnya
mawar, bunga matahari, dan kapas.
·
Faktor Dalam (Internal)
Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman.
Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah
sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen
dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut (faktor
hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai
biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi
2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
o
Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin,
dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam
pengguguran daun peran dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai
absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan
embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya
mengenai hormone ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan
auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan
tetapi, jika jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin,
penghambatan terhadap pembentukan
organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini
bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin
adalah:
Ø Merangsang bentuk akar serta
cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
Ø Mengatur pertumbuhan daun dan
pucuk.
Ø Berperan dalam perbesaran daun
muda.
Ø Mengatur pembentukan bunga dan
buah.
Ø Penghambat penuaan tanaman. Hal
ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi garam-garam mineral
dan asam amino ke daun.
o
Penghambat Pertumbuhan
Hormon
penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan
gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan
giberelin. Asam Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi
menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
o
Rizokalin: pembentukan akar.
o
Kaulokalin: pembentukan batang.
o
Filokalin: pembentukan daun.
o
Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini
menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.
II.5 Perkecambahan Kacang Hijau
Pengertian
perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai
untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang
berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol
keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung
sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
1. Air
2. Suhu
3. Oksigen
4. Cahaya
Air berfungsi untuk menyiram tanaman
agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel,
menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air,
akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air
juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,
suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk
tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka
semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan
sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu
yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan
tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas
enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Faktor lainnya adalah oksigen.
Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen
bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi
sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen
yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan
terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor
terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya.
Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri :
berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah
sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan
tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman
itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah
banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih
cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan
tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan
batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun,
pembukaan bunga dan dominasi tunas.
II.6 Kandungan
Nutrisi Kacang Hijau
Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, kacang hijau
mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Kacang hijau
mengandung asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2 mg/100
gr. Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, B6, asam
pantothenat, serta niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan organ
tubuh.
Kacang hijau
kaya akan mineral. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg),
fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg),
magnesium (0,3 mg), zat
besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).
Kacang hijau bisa menjadi sumber protein alternatif bagi para vegetarian.
Kandungan protein dalam setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein.
Protein dalam kacang hijau memiliki profil asam amino lengkap dan dapat diserap
tubuh lebih cepat. Protein berguna dalam membantu pembentukan sel-sel otot,
mempercepat pemulihan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu Anda kenyang
lebih lama.
Kandungan serat dalam 100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini
dapat memenuhi kebutuhan serat harian sebesar 30 persen. Serat bermanfaat dalam
menjaga fungsi saluran cerna, mencegah sembelit, dan membantu menurunkan
kolesterol.
Kacang hijau juga diperkaya dengan Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6
sebesar 119 mg/100gr. Seperti kita ketahui bahwa asam lemak esensial ini
berguna untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan
banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang
mempegaruhinya.
Hal itu
terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap,
akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan
kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon
auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan
sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan
dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh
lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja,
batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan
kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa
pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak
mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang
hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.pertumbuhan
yang dipengaruhi oleh perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang
hijau.
Jenis air
yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
dari percobaan kami adalah air hujan. Pada biji kacang hijau yang diberi
perlakuan dengan air kolam, air hujan dan air tanah merah ternyata mengalami
pertumbuhan yang optimal, sedangkan yang diberi perlakuan dengan air soda (coca
– cola) tidak mengalami pertumbuhan.
III.2 Saran
1. Sebelum melakukan penanaman,
pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan yang benar – benar segar.
2. Memastikan kesterilan kapas dan air
yang digunakan.
3. Sebaiknya dalam penanaman sebaiknya
menggunakan air hujan untuk mendapatkan hasil
pertumbuhan paling optimal.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar