Kamis, 29 Desember 2016

Makalah Pertumbuhan Kacang Hijau



BAB I
PENDAHULUAN


I.1        Latar Belakang

Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume, massa, dan tinggi ) pada mahluk hidup. Contohnya pertambahan tinggi batang dan daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat balik). Sementara itu, perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Dalam perkembangan terbentuk stuktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan sempurna. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat di ukur. Proses perkembangaan dapat dicapai melalaui diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan pada sel, jaringan, dan organ untuk membentuk fungsi dan stuktur tertentu. Diferensiasi merupakan awal terbentuknya organ-organ seperti akar batang dan daun.
Ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuhan yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
Kacang hijau atau  (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan,  kacang hijau dan  kecambahnya banyak  manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan  merupakan sumber mineral  penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak  tak jenuh sehingga  aman  dikonsumsi oleh orang-orang dengan   masalah obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif  muda  termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam  tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu serta  cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan kelembaban. Berdasarkan hal tersebut  kelompok kami pun tertarik untuk  meneliti “Pengaruh  Volume Air dan  Kelembaban terhadap  Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.

I.2        Rumusan Masalah
1.      Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.      Bagaimana  pengaruh  kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
3.      Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan di ruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit cahayanya?
I.3        Tujuan Masalah
            Makalah “Pertumbuhan Kacang Hijau” bertujuan untuk :
1.      Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.      Mengetahui pengaruh kelembapan terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3.      Dapat membedakan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diletakkan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena matahari lewat celah dan diruang yang sangat sedikit cahayanya.

BAB II
POKOK BAHASAN

II.1      Klassifikasi dan Morfologi Pada Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.

Divisi                    : Spermatophyta
Sub-divisi            : Angiospermae
Kelas                    : Dicotyledoneae
Ordo                     : Rosales
Famili                   : Papilionaceae
Genus                  : Vigna
Spesies                : Vigna radiata atau Phaseolus radiates

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

II.2      Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertmbuhan Kacang Hijau
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan mengalamikelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yangdiletakkan ditempat terang. "al ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yangdipengaruhi oleh cahaya matahari.Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannyaakan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikutiarah sinar matahari atau yang disebut dengan Fototropisme. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. &uksin adalah hormon tumbuhyang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Hasil Percobaan FW. Went, ahli Fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Dari pengamatan diatas dapat diketahui bahwa sinar matahari sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya persemaian. Untuk biji dalam reaksi terang daun dan batang tumbuh dengan subur karena bias melakukan fotosintesis,tumbuhan terang ini akan memperoleh nutrisi dari melakukan fotosistesissehingga daun dan batangnya subur, namun batangnya tidak terlalu tinggi karena hormone auksin  terhambat pertumbuhannya.
Berbeda dengan reaksi gelap, perkecacmccbahcan cyangc tumbuh di reaksi gelap ini tidak subur, daunnya menguning dan batangnya pucat, karena tidak bias melakukan fotosintesis sehingga nutrisi hanya berasal dari kotiledon. Maka tak heran jika pada reaksi gelap ini banyak sekali atau ada yang membusuk dan pertumbuhannya tidak baik karena kehabisan nutrisi yang terkandung di kotiledon. Namun dalam reaksi gelap ini batang menjulang tinggi karena aktifitas hormone auksin ekaligus giberelain yang terkandung dalam kotiledon.
Biji dapat tumbuh menjadi keecambah karena sama-sama berasal dari nutrisi kotiledon, yang membedakan untuk pertubuhan selanjutnya adalah reaksi yang berdasarkan intensitas penyinarannya. Reaksi terang dapat berfotositesis sedang yang gelap sulit untuk fotosintesis.
Perkecambahan tumbuh karena mulanya ada air yang masuk ke hilum memalui mikrofil (IMBIBISI) , kemudian air merangsang embrio kemudian embrio aktif menghasilkan hormone giberelin yang berpengaruh pada pemanjangan perkecambahan dan pembelahan.
Sedangkan untuk mendapatkan nutrisi, enzim giberelin memacu aleuron untuk mensintesis dan melepaskan enzim yang serupa dengan maltase, amylase dan pemecah protein. Dengan enzin itu makanutrisi dihasilkan.

II.3      Pengaruh Kelembapan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.  Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan memerlukan air untuk :

1.      Menentukan laju fotosintesis.
2.      Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3.      Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4.      Sebagai pelarut universal.
5.      Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.

Proses air membantu perkecambahan:
·         Air masuk secara imbibisi
·         Kulit biji menjadi lunak
·         Perkembangan embrio dan endosperma
·         Kulit biji pecah, radical keluar.



II.4      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
            Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu sendiri.
·         Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan cahaya. Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organic, yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin, tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut fotoperiodismenya:
1.      Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2.      Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum
3.      Tumbuhan hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.

·         Faktor Dalam (Internal)
Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
o   Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan terhadap pembentukan organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
Ø  Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
Ø  Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
Ø  Berperan dalam perbesaran daun muda.
Ø  Mengatur pembentukan bunga dan buah.
Ø  Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.




o   Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
o   Rizokalin: pembentukan akar.
o   Kaulokalin: pembentukan batang.
o   Filokalin: pembentukan daun.
o   Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.


II.5      Perkecambahan Kacang Hijau
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.      Air
2.      Suhu
3.      Oksigen
4.      Cahaya

Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.

Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.

II.6      Kandungan Nutrisi Kacang Hijau
Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, kacang hijau mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

Kacang hijau mengandung asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2 mg/100 gr. Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan organ tubuh.


Kacang hijau kaya akan mineral. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg), fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).

Kacang hijau bisa menjadi sumber protein alternatif bagi para vegetarian. Kandungan protein dalam setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau memiliki profil asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Protein berguna dalam membantu pembentukan sel-sel otot, mempercepat pemulihan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu Anda kenyang lebih lama.
Kandungan serat dalam 100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan serat harian sebesar 30 persen. Serat bermanfaat dalam menjaga fungsi saluran cerna, mencegah sembelit, dan membantu menurunkan kolesterol.
Kacang hijau juga diperkaya dengan Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6 sebesar 119 mg/100gr. Seperti kita ketahui bahwa asam lemak esensial ini berguna untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.















BAB III
PENUTUP


III.1     Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Hal itu terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.pertumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau.
Jenis air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dari percobaan kami adalah air hujan. Pada biji kacang hijau yang diberi perlakuan dengan air kolam, air hujan dan air tanah merah ternyata mengalami pertumbuhan yang optimal, sedangkan yang diberi perlakuan dengan air soda (coca – cola) tidak mengalami pertumbuhan.






III.2     Saran
1.      Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan yang benar – benar segar.
2.      Memastikan kesterilan kapas dan air yang digunakan.
3.      Sebaiknya dalam penanaman sebaiknya menggunakan air hujan untuk mendapatkan  hasil pertumbuhan paling optimal.




























DAFTAR PUSTAKA








             

Share:

0 komentar:

Posting Komentar